Wednesday, October 1, 2008

Bumi Memudar Menuju Kegelapan

Pernahkah anda memandang kearah langit luas dimalam hari? Pernahkah anda membayangkan bahwa anda lahir ketika planet bumi lahir dan anda akan terus hidup sampai di penghujung waktu? Apa kira-kira perubahan yang akan terjadi pada langit malam yang kita lihat?

Manusia telah begitu lama bergulat dengan berbagai misteri yang mereka temukan. Salah satu misteri yang paling sering menjadi pertanyaan adalah: Bagaimanakah bumi ini dahulu dan akan seperti apakah bumi ini nanti?

Sampai saat ini ilmuan telah mengumpulkan -- dan masih mengumpulkan -- berbagai data yang akan membawa mereka menuju petunjuk akan masa lalu dan masa depan planet bumi. Teori yang didapatkan pun begitu banyak dan beragam. Tetapi dari semua teori tersebut ada beberapa kesamaan yang dapat diambil sebagai kesimpulan yang paling mendekati kebenaran sampai saat ini. Kesimpulan itu seperti ini:

Embrio Bumi
4,5 Miliar Tahun Yang Lalu

Langit diatas embrio Bumi masih merupakan kumpulan debu kosmik, bebatuan dan berbagai jenis gas yang juga membentuk tatasurya kita. Matahari yang saat itu juga masih berupa embrio mendorong debu dan bebatuan kesegaka arah, termasuk ke bumi kita. Komet-komet pertama, menyebar dan mulai bergerak menjelajahi tatasurya.

Masa Awal Bumi
4,5 - 4 Miliar Tahun Yang Lalu

Bulan baru terbentuk dan nampak begitu besar di langit malam. Tidak pada orbit yang sekarang, bulan beredar begitu dekat dengn bumi sehingga bulan saat itu nampak jauh lebih besar dari pada bulan yang kita lihat hari ini. Letusan gunung dan aktivitas magma nampak di berbagai penjuru planet bumi. Komet-komet, meteor-meteor, dan asteroid-asteroid yang kaya akan zat utama pembentuk air, menubruk bumi menghantarkan palent ini sejumlah besar air yang membeku.

Bumi dan Lautannya
3,5 - 4 Miliar Tahun Yang Lalu

Comet dan benda-benda langit yang membawa persediaan air beku dalam jumlah banyak terus menerus menghantam bumi dan membentuk lautan pertama. Orbit bulan semakin menjauh dari Bumi. Sebagian besar debu kosmik dari pembentukan tatasurya menghilang secara bertahap.

Bumi
Tahun 2008

Di garis pantai, ketika sinar bulan tidak begitu terang dan langit pun cerah dengan sedikit awan, kita bisa menyaksikan piringan galaksi Bima Sakti yang menyebar terentang disepanjang langit malam. Beberapa galaksai terdekat seperti Andromeda beserta awan Magelan-nya bahkan dapat kita lihat dengan mata telanjang.

Bumi Yang Mendidih
600 Juta tahun Yang Akan Datang

Matahari menjadi begitu panas dan sanggup membuat laut mendidih. Mendidih dan kemudian menguap sampai habis. Saat itu, bumi dipenuhi oleh kepulan asap yang merupakan kumpulan uap pekat dari air laut yang mendidih dan bergolak. Dan ketika semua air di dunia ini mendidih dan menguap, Bumi saat itu adalah Venus saat ini. Awan tebal luar biasa dan efek rumah kaca yang tak terbayangkan memenuhi langit bumi.

Bumi Yang Kosong
4,5 Miliar Tahun Yang Akan Datang

Lautan menghilang dari muka bumi. Matahari merah raksasa menciptakan malam hari yang terang benderang. Manusia telah hilang dari planet ini. Tapi jika masih ada seseorang yang bertahan disini, ia akan melihat matahari merah berkilau memenuhi angkasa bersamaan dengan peningkatan panas yang diakibatkan oleh atmosfer yang begitu tipis.

Penampakan Andromeda
5 Miliar Tahun Yang Akan Datang

Galaksi tetangga yang terdekat dengan galaksi kita, Andromeda bergerak mendekati kita dan memenuhi langit malam. Bersatunya galaksi Andromeda dan Galaksi kita (Bima Sakti) merupakan penyebab utama matinya planet bumi. Hal ini dengan asumsi bahwa planet bumi tidak hancur berkeping-keping ketika penggabungan dua galaksi ini membuat planet Bumi terlempar jauh menyeberangi pusat galaksi. Menyeramkan memang. Tapi seandainya masih ada seorang manusia yang menyaksikan semua ini. Pemandangan yang dilihatnya akan sangat spektakuler.

Super Galaksi
100 miliar Tahun Yang akan Datang

Penerus galaksi Bima Sakti adalah sebuah galaksi super besar yang disebut dengan Super Galaksi dengan bentuk seperti sebuah bola besar bercahaya. Bumi (jika masih ada) melayang dengan begitu rapuh dengan pegunungan dan lembah yang terkikis bagaikan debu tertiup angin. Galaksi-galaksi lainnya bergerak menjauh dari galaksi kita dengan kecepatan yang lebih cepat dari kecepatan cahaya. Galaksi-galaksi menjauh dan menghilang dari pandangan mata.

Menghilangnya Cahaya
100 Triliun (100.000.000.000.000) Tahun Yang Akan Datang

Bintang terakhir terbakar habis. Sumber cahaya telah padam. Sinar yang terpancar, baik yang mengembara di alam semesta maupun yang terperangkap di Black Hole pun turut padam. Galaksi meluluh kedalam Black Hole. Keadaan bumi (jika masih ada) menjadi hitam, meluluh dan membentuk dtaran yang halus bagaikan bola kaca. Cahaya yang semula menjadi titik awal peradaban alam semesta telah padam seiring dengan memadamnya kehidupan alam semesta.



Sumber: Scientific America
Penerjemah: Jedig

1 comments:

Post a Comment

  © Blogger templates Redesign by Yans Jedig 2010

Back to TOP