Friday, April 24, 2009

Lukisan Tertua

Tahun 1994, di sebuah gua yang bernama gua Chauvet yang terletak di lembah Ardeche, Prancis, ditemukan beberapa lukisan yang menggambarkan sosok binatang dan bebrapa bentuk geometri yang masih diperdebatkan arti dan maksud dari lukisan-lukisan tersebut. Lukisan-lukisan tersebut diberi nama sesuai dengan tempat lukisan itu ditemukan, Chauvet. Tak ada yang istimewa dari lukisan pada dinding gua tersebut, kecuali setelelah beberapa ilmuan membawa sebuah alat yang dapat mengukur tingkat radio karbon yang terkandung dalam sebuah objek. Hasilnya, luar biasa, lukisan tersebut dibuat oleh manusia pada 33.000 tahun yang lalu. Hal ini otomatis membuat Lukisan Chauvet tidak hanya merupakan lukisan tertua tapi juga merupakan karya seni tertua yang pernah ditemukan sampai saat ini.

Dibawah ini beberapa lukisan yang ditemukan di gua tersebut.


Singa


Banteng


Kuda


Bison


Badak

Lukisan-lukisan tersebut juga membuktikan kebutuhan manusia akan seni dan kebebasan untuk berekspresi. Seperti itulah manusia dulu, seperti itulah manusia sekarang dan akan seperti itulah manusia masa mendatang. Manusia selalu membutuhkan keindahan, walaupun keindahan itu sendiri bersifat relatif.


Baca lebih lanjut...

Thursday, April 23, 2009

Ledakan Terhebat Setelah Big Bang

Ledakan terhebat setelah Big Bang yang diketahui manusia sampai saat ini telah ditemukan. Berdasarkan data dari Chandra Space Telescope, ilmuan mengatakan bahwa ledakan tersebut bahkan masih berlangsung sampai saat itu sejak 100 juta tahun yang lalu. Ledakan tersebut terjadi pada pusat perputaran beberapa buah galaksi (gugus galaksi) dan menyebabkan radiasi sinar Gamma yang juga telah terpancar selama ratusan juta tahun.

Para Astronom tidak begitu yakin akan sumber tenaga yang dapat mengakibatkan ledalak begitu dahsyat. Salah satu teori mengatakan bahwa miliaran tahun yang lalu sebuah galaksi kecil (sekecil-kecilnya galaksai dapat menampung miliaran bintang) yang terdapat dalam kelompok galaksi tersebut secara luarbiasa mendingin dan menyusut tertelan Black Hole. Terbukti dari energi yang masih dipancarkan sampai saat ini menampakkan bahwa Black Hole MS 0735 terus membesar selama ledakan itu berlangsung. Gugus galaksi yang dimaksud adalah gugus galaksi yang termasuk ke dalam gugus galaksi MS 0735 + 7421, dimana black hole yang menyebabkan ledakan tersebut merupakan Black Hole terbesar yang ditemukan manusia sampai saat ini.

Alam semesta ini begitu luas tak terbayangkan. Objek terjauh yang bisa dilihat manusia dengan bantuan telescope termodern saat ini adalah berupa sebuah galaksi yang bernama A1689-zD1 yang berjarak 13.600.000.000 tahun cahaya. Alam semesta ini jauh lebih luas dari hayalan terliar manusia. Masih perlu waktu untuk menemukan ledakan lain yang bahkan jauh lebih besar dari ledakan yang kita bahas diatas. Semoga Tuhan memberikan kita waktu dan kemampuan untuk lebih mendalami Kebesaran-NYA.


Baca lebih lanjut...

Sunday, April 19, 2009

Danau tertinggi

Ojos del Salado Lake


Danau Ojos del Salado merupakan sebuah danau vulkanik yang terletak pada puncak gunung api tertinggi di sebelah timur Ojos del Salado. Ojos del Salado adalah suatu daerah pegunungan yang terletak di sebelah tenggara perbatasan Chile dan Argentina.

Danau ini memiliki diameter sepanjang 100 meter dengan luas sekitar 0,785 Hektar. Tidak luas memang dan hal ini juga yang menyebabkan danu ini juga disebut dengan Ojo del Salado Pool. Yang membuat danau ini begitu spesial adalah letaknya yang begitu tinggi, dimana danau ini bertengger pada ketinggian 6.390 meter dari permukaan laut. Sampai saat ini b



Sumber: Andes Website

Baca lebih lanjut...

Friday, April 10, 2009

Ketika Toilet Belum Ada

Buang Air Besar Abad Pertengahan
Ketika Toilet Belum Ada

(1066 - 1485)


Pada abad pertengahan (Medieval), orang Eropa menggunakan Potties (Inggris: pisspot, Indonesia:pispot) sebagai tempat menampung kotoran mereka. Setiap rumah memiliki beberapa potties tergantung kebutuhan mereka. Sebangian besar rumah menyimpan potties di setiap kamar. Pada masa itu, mereka memang sudah mengenal kamar mandi, tapi mereka tidak mengenal kamar kecil. Lalu bagaimana cara mereka membuang kotoran yang sudah tertampung didalam potties dikamar mereka?


Pada masa itu, masyarakat Eropa telah mengenal tata letak pembangunan komplek rumah tinggal secara sederhana. Dinding rumah yang satu dengan tetangganya saling menempel dengan tidak menyisakan jaralk sedikitpun. Sedangkan untuk tetangga depan rumah, hanya dibatasi jalan kecil yang diapit dua buah parit yang terdapat tepat didepan rumah mereka. Parit-parit itu pada awalnya hanya dibangun untuk menhindari banjir sehingga pada musim panas atau musim kering parit-parit tersebut pun tidak berair.

Karena itu, cara mereka membuang muatan kotoran mereka dari potties tersebut adalah dengan membuangnya kedepan rumah dengan begitu saja. Termasuk mereka yang memiliki rumah bertingkat. Mereka membuka jendela atas dan membuang kotoran mereka kedepan rumah dengan berteriak "Gardez l'eau" [baca: gar-dey lou] dengan suara keras. Kata tersebut adalah bahasa Prancis yang berarti "Awas ada air". Dan dari "Gardez l'eau" inilah asal mula kata bahasa Inggris "Loo" yang juga berarti WC atau toilet.

Gardez l'eau - l'eau - loo

Bagaimana dengan orang-orang kaya atau keluarga kerajaan bahkan raja itu sendiri? Apakah mereka melakukan hal yang sama?

Orang-orang tingkat atas membuat sebuah tonjolan yang mencuat dari didinding tembok salah satu ruang dirumah mereka atau bahkan didalam kamar mereka. Tonjolan itu ditutup oleh kayu berbentuk lonjong dengan lubang ditengahnya untuk dijadikan tempat duduk atau berjongkok. Tapi, dibawah itu sama sekali tidak ada sistem saluran atau apapun juga yang mengalirkan kotoran mereka menuju sungai atau suatu tempat yang jauh dari rumah atau istana mereka. Kotoran mereka jatuh begitu saja, terjun bebas kebawah, langsung keatas tanah. Kadang mereka menggunakan sebuah kuali yang berisi air dibawah kamar mereka yang menampung kotoran mereka. Semacam potties juga, hanya potties ini terletak dibawah lantai, sehingga mereka tidak bisa melihat atau mencium bau kotoran mereka sendiri. Karena kaya dan berkuasa mereka menggaji beberapa orang untuk membersihkan dan menambahkan air baru pada kuali tersebut. Mereka disebut dengan "Gongfermors". Entah apakah ada perkerjaan yang lebih kotor dari pekerjaan para "Gongfermors". Tapi, pekerjaan kotor belum tentu pekerjaan hina. Menurutku jauh lebih terhormat menjadi "Gongfermors" dari pada menjadi koruptor.

Toilt istana

Tahukah anda bahwa tahun 1858 adalah tahun terbau sepanjang sejarah london. Dimana saat itu 100 masyarakat london berbagi 1 "loo". Sesuatu didalam loo tersebut dibuang ke sungai Themes beserta kotoran lainnya. Dari mulai sampah, bangkai binatang, mayat-mayat budak belian sampai kotoran manusia. Dan sungai ini pun dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari, mencuci bahkan memasak. Tak ayal, 10 ribu orang meninggal karena penyakit kolera. Tahun tersebut tercatat didalam sejarah sebagai "The Year Of The Great Stink".
By the way...., tahun segitu (1000 - 1500) bagaimana cara bangsa kita membuang kotorannya? Nggak ada ahli sejarah yang meneliti ya. Sok atuh kamu yang neliti, entar aku yang posting.

Baca lebih lanjut...

Tuesday, April 7, 2009

AmityVille - Rumah Terkutuk

Film The AmityVille Horror (1975) begitu laku keras dan mebembus Box Office saat itu. Karena laku keras film itu pun dibuat kembali (remake) masih dengan judul yang sama, The AmityVille Horror (2005) dan kembali menembus Box Office. Yang membuat film ini laku terutama dari jalan ceritanya yang merupakan kisah nyata yang benar-benar terjadi. Film ini menceritakan sebuah keluarga kecil, Goerge dan Kethleen Lutz beserta anak-anaknya, yang pindah ke sebuah rumah di 112 Ocean Avenue, sebuah rumah besar bergaya kolonial Belanda di Amityville, sebuah lingkungan di pinggiran kota di selatan Long Island, New York. Setelah 28 hari keluarga Lutz tinggal dirumah itu, mereka mulai merasakan hal-hal aneh dengan rumah tersebut. Tidak hanya aneh, rumah itu juga meneror mental keluarga tersebut dan bahkan sampai menyakiti.

The AmityVille Horror

The AmityVille Horror - A True Story adalah buku yang ditulis oleh Jay Anson yang bercerita mengenai seluk beluk rumah terkutuk itu. Dibawah ini adalah rangkuman dari isi buku tersebut.

Rumah bernomor 112 di Ocean Avenue telah kosong selama 13 bulan setelah DeFeo membunuh anggota keluarganya. Dan pada Desember 1975 keluarga Lutz membeli rumah tersebut seharga $80.000. Rumah yang memiliki enam kamar tidur ini dibangun dengan gaya kolonial Belanda, dan memiliki atap yang melengkung. Rumah ini dilengkapi dengan kolam renang dan sebuah rumah tempat penyimpanan kapal. George dan Kathy telah menikah pada bulan Juli 1975 dan telah memiliki rumah sendiri, namun mereke ingin memulai kembali dengan memiliki rumah baru. Kathy mempunyai tiga anak dari pernikahan sebelumnya, Daniel (9), Christopher (7), dan Melissa alias Missy (5). Mereka juga memiliki seekor anjing Labrador yang diberi nama Harry. Selama pengecekkan mereka saat akan membeli rumah tersebut, oleh agen mereka telah diberitahukan mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh DeFeo, namun mereka menganggap hal itu bukanlah masalah.

Keluarga Lutz pindah kerumah tersebut pada 18 Desember 1975. Sebagian besar mebel dari keluarga DeFeo masih ada, karena semuanya termasuk dalam kesepakatan jual beli. Seorang teman George Lutz telah mempelajari tentang masa lalu sejarah rumah tersebut, dan mendesak agar mereka melakukan pemberkatan. Namun mereka tidak mengerti cara-caranya. George mengenal seorang Pendeta Katolik yang bernama Bapa Ray, dan ia bersedia untuk melakukan pemberkatan. (Dalam buku Anson disebutkan nama Pendeta tersebut adalah Bapa Mancuso. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi Pendeta tersebut, nama aslinya adalah Bapa Ralph J. Pecoraro).

George Lutz dan Kethleen Lutz
sedang membaca tumpukan surat yang menanyakan
masalah rumah terkutuk setelah
mereka meninggalkan rumah itu.

Bapa Mancuso adalah seorang pengacara, imam Katolik, dan seorang psikoterapi yang tinggal di Sacred Heart Rectory. Ia tiba untuk melaksanakan berkat pada sore hari tanggal 18 Desember 1975 disaat George dan Kathy sedang membongkar barang-barang mereka. Ketika ia mengibaskan air suci yang pertama dan mulai untuk berdoa, ia mendengar suara dengan jelas yang mengatakan ”Keluar!” - “Get out!”. Dan disaat meninggalkan rumah tersebut, ia tidak menceritakan kejadian itu kepada George maupun Kathy.

Pintu depan rumah terkutuk

Pada 24 Desember 1975, Bapa Mancuso menelepon George Lutz dan menasihatkan agar dia tidak menggunakan ruang dimana ia telah mendengar suara yang aneh tersebut. Ruang ini adalah ruangan yang direncanakan Kathy digunakan sebagai ruang jahit, dan tadinya adalah kamar tidur Marc dan Yohanes Matthew DeFeo. Percakapan telepon terputus secara tiba-tiba, dan kunjungan berikutnya ke rumah tersebut mengakibatkan Bapa Mancuso menderita demam tinggi dan pada lengannya dijumpai tanda yang mirip dengan tanda stigmata.

Pada mulanya, George dan Kathy Lutz tidak merasakan hal yang aneh dengan rumah mereka. Namun kemudian, mereka merasa bahwa "tinggal di suatu rumah yang berbeda”.

Sebagian dari pengalaman keluarga Lutz diuraikan sebagai berikut:
George selalu terbangun sekitar pukul 03:15 setiap paginya, dan kemudian keluar ke rumah tempat penyimpanan kapal. Waktu tersebut diperkirakan adalah waktu dimana DeFeo membunuh anggota keluarganya.
Rumah mereka selalu diganggu oleh segerombolan lalat di setiap musim dingin.
Kathy mendapat mimpi buruk tentang pembunuhan dan saat dimana ia melakukan persetujuan pembelian rumah tersebut. Anak-anak mereka juga mulai tertidur dengan terlungkup, posisi yang sama saat mayat anak-anak DeFeo ditemukan.
Kathy merasakan seolah-olah “sedang dipeluk” dengan penuh kasih oleh suatu kekuatan yang tidak terlihat.
Kathy menemukan sebuah ruang kecil yang tersembunyi (sekitar empat kaki) di belakang basement. Dindingnya bercat merah dan ruangan itu tidak tampak didalam denah rumah. Ruangan itu kemudian dikenal dengan nama “The Red Room”. Ruangan ini memiliki pengaruh terhadap anjing mereka Harry, yang selalu menolak untuk mendekat dan selalu berjongkok seolah-olah merasakan sesuatu yang negatif.
Ada udara dingin, bau parfum dan kotoran didalam rumah, dimana tidak terdapat saluran udara atau jalur bagi sumber tersebut.
Putri mereka yang berumur lima tahun, Missy, mengisahkan teman imajinasinya yang bernama “Jodie” yang memiliki mata yang sangat merah.
George selalu dibangunkan oleh bunyi bantingan pintu depan. Ia akan segera ke lantai bawah dan menemukan anjing mereka tertidur dengan suara keras didepan pintu. Tidak ada orang lain yang mendengar suara itu kecuali dia.
George mendengar apa yang diuraikan sebagai “Marching band Jerman” atau suara seperti radio yang tidak di setel dengan frekuensi yang tepat. Namun ketika ia ke menuju lantai bawah, suara gaduh akan berhenti.
George disadari bahwa ia memiliki kemiripan kuat dengan Ronald DeFeo, Jr., dan mulai bermabukan di The Witches’ Brew, bar dimana DeFeo adalah salah seorang pelanggannya.
Ketika mengecek tempat penyimpanan kapal pada suatu malam, George melihat sepasang mata merah yang sedang memperhatikan dia dari jendela kamar tidur Missy. Ketika ia pergi keatas untuk melihatnya, ia tidak menemukan apa-apa. Kemudian disimpulkan bahwa itu adalah “Jodie”.
Ketika ditempat tidur, Kathy mendapatkan bekas merah didadanya disebabkan oleh suatu kekuatan tak terlihat, dan ia diangkat sekitar dua kaki dari tempat tidurnya.
Kunci, jendela, dan pintu rumah dirusakkan oleh suatu kekuatan yang tak terlihat.
Terdapat belahan kuku binatang yang besar di salju yang kemudian dihubungkan dengan seekor babi besar pada 1 Januari 1976.
Dari dinding aula dan lubang kunci dari pintu kamar bermain yang ada di loteng keluar lumpur yang berwarna hijau.
Sebuah salib 12 inchi yang digantung Kathy di kamar kecil ditemukan terpasang terbalik dan menyemburkan bau.
George tersandung oleh sebuah keramik singa Tiongkok yang memiliki tinggi sekitar empat kaki, yang kemudian meninggalkan bekas gigitan pada salah satu mata kakinya.
George melihat Kathy berubah menjadi seorang wanita tua yang berumur sekitar 90-an, “dengan rambut acak-acakan, muka dengan kerutan dan berbentuk buruk, dan air liur yang menetes dari mulutnya yang ompong”.

George dan Kathy Lutz pun kemudian dikelilingi dengan berbagai media yang mengulas kasus mereka.

Setelah memutuskan bahwa ada yang tidak beres dengan rumah mereka, yang tidak dapat dijelaskan secara rasional, George dan Kathy Lutz melaksanakan suatu pemberkatan dengan cara mereka sendiri pada 8 Januari 1976. George memegang sebuah salib yang terbuat dari perak selagi kedua-duanya membacakan Doa Para Raja, dan dari ruang tamu mereka, menurut dugaan banyak oang terdengar suara paduan suara yang meminta agar mereka berhenti: “Will you stop!”.

Di pertengahan Januari 1976, dan setelah usaha pemberkatan yang dilakukan oleh George dan Kathy, mereka mengalami kejadian yang kemudian menjadi malam terakhir mereka berada di rumah itu. Keluarga Lutz menilai bahwa segala kejadian yang terjadi sebagai sesuatu yang sangat menakutkan, “too frightening”.

Setelah berkonsultasi dengan Bapa Mancuso, mereka memutuskan untuk mengambil beberapa barang kepunyaan mereka dan memutuskan untuk tinggal di rumah ibu Kathy di dekat Deer Park, New York. Pada 14 Januari 1976, George dan Kathy Lutz bersama ketiga anaknya dan anjing mereka Harry, meninggalkan rumah dan meninggalkan banyak barang dibelakang rumah tersebut. Hari berikutnya, seorang tukang ditugaskan untuk memindahkan barang-barang untuk dikirim ke keluarga Lutz. Ia melaporkan ada fenomena yang tidak normal didalam rumah itu.

Buku ini ditulis setelah Tam Mossman, seorang editor di penerbit Prentice Hall yang mengenalkan George dan Kathy Lutz kepada Jay Anson. Mereka tidak bekerja secara langsung dengan Anson, namun disampaikan melalui rekaman tape yang berdurasi sekitar 45 jam, yang kemudian menjadi dasar bagi penulisan buku ini. Diperkirakan penjualan buku ini mencapai sepuluh juta kopi dari beberapa edisi. Anson dikatakan mengambil dasar judul bukunya “The Amityville Horror” dari “The Dunwich Horror” karangan H.P. Lovecraft yang diterbitkan pada tahun 1929.

The AmityVille Murder

13 November 1974 pukul 18.30, Ronald DeFeo Jr., yang dikenal dengan panggilan "Butch" membuka pintu bar dan berteriak "Kalian harus menolongku! Aku rasa ibu dan ayahku ditembak!" Spontan hal tersebut membuat pengunjung bar yang sebagian besar adalah kenalan Ronald bergegas menuju rumahnya. Didalam rumah tersebut mereka menemukan seluruh keluarga Ronald telah mati berkubang darah akibat tembakan senjata Shotgun. Penghuni rumah terebut telah terbunuh semua dan hanya menyisakan Ronald DeFeo Jr.

Louise DeFeo, ibunda Ronald DeFeo


Allison DeFeo & Dawn DeFeo, Adik kandung Ronald DeFeo


Marc DeFeo & John DeFeo, adik kandung Ronald DeFeo


Ronal DeFeo Jr. dan ayahnya Ronald "Big Ronnie" DeFeo Sr.

Setelah polisi dan beberapa detektif melakukan penyelidikan ternya Ronald DeFeo Jr. sendirilah yang membantai keluarga tersebut. Ia telah membantai ayah, ibu beserta saudara-saudara kandungnya sendiri.

Sang Pembantai, Ronald DeFeo Jr.

Sedikit Pertanyaan

Apakah Ronald DeFeo Jr. sang pembantai tersebut yang mengakibatkan rumah di AmityVille itu menjadi markas dedemit jahat? Atau bahkan Ronald DeFeo Jr. melakukan semua itu karena rumah itu memang sudah jahat dari dulunya?

Baca lebih lanjut...

Pembunuh Berantai Dengan Korban Terbanyak

Elizabeth Bathory, merupakan seorang pembunuh berantai terbesar dalam sejarah, tercatat kurang lebih 650 nyawa manusia melayang ditangannya. Ini adalah pencapaian rekor kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seorang individu dengan memakan korban tertinggi sepanjang sejarah umat manusia. Elizabeth Bathory lahir di Hungaria thn 1560, kurang lebih 100 tahun setelah Vlad 'The Impaler' Dracul meninggal. Kakek buyut Elizabeth Bathory adalah Prince Stephen Bathory yang merupakan salah satu Ksatria yang memimpin pasukan Vlad Darcul ketika dia merebut kembali kekuasaan di Walachia seabad sebelumnya. Orangtua Elizabeth, Georges dan Anna adalah bangsawan kaya raya dan merupakan salah satu keluarga ningrat paling kaya di Hungaria saat itu. Keluarga besarnya juga terdiri dari orang2 terpandang. Salah satu sepupunya adalah perdana menteri di Hungaria, seorang lagi adalah Kardinal. Bahkan pamannya, Stepehen kemudian menjadi Raja Polandia.

Namun keluarga Bathory memiliki 'sisi' lainnya yg lebih 'gelap' ....,

......Selain segala kekayaan dan popularitasnya. Disebutkan bahwa salah satu pamannya yang lain adalah seorang Satanis dan penganut Paganisme sementara seorang sepupunya yg lain memiliki kelainan jiwa dan gemar melakukan kejahatan sexual.

Elizabeth Bathory ketika berusia 25 tahun

Thn 1575, di usia 15 tahun Elizabeth menikah dengan Count Ferencz Nadasdy yang 10 thn lebih tua darinya. Karena suaminya berasal dari ningrat yang lebih rendah, maka Count Ferencz Nadasdy menggunakan nama Bathory dibelakangnya. Dengan demikian Elizabeth bisa tetap menggunakan nama keluarganya yaitu Bathory dan tidak menjadi Nadasdy. Kedua pasangan tsb kemudian tinggal di Kastil Csejthe, yg merupakan sebuah kastil di atas pegunungan dengan desa Csejhte dilembah dibawahnya. Suaminya jarang mendampingi Elizabeth karena Count Ferencz lebih sering berada di medan pertempuran melawan Turki Usmani (Ottoman). Ferencz kemudian menjadi terkenal karena keberaniannya di medan pertempuran, bahkan dianggap sebagai pahlawan di Hungaria dengan julukan 'Black Hero of Hungary'.

Elizabeth yg masih muda tentu senantiasa merasa kesepian karena selalu ditinggal sang suami. Disebutkan dia memiliki kebiasaan mengagumi kecantikan nya dan kemudian memiliki banyak kekasih gelap yg melayaninya selama sang suami tidak berada di tempat. Elizabeth bahkan pernah melarikan diri bersama kekasih gelapnya namun kemudian kembali lagi dan suaminya memaafkannya. Tapi hal tsb tidak mengurangi ketagihan Elizabeth akan kepuasan seksual. Disebutkan juga Elizabeth menjadi seorang biseksual dengan melakukan hubungan lesbian dengan bibinya, Countess Klara Bathory.

Elizabeth kemudian mulai terpengaruh dengan satanisme yg diajarkan oleh salah seorang pelayan terdekatnya yg bernama Dorothea Szentes yg biasadisebut Dorka. Karena pengaruh Dorka, Bathory mulai menyenangi kepuasan seksual lewat penyiksaan yg dilakukannya terhadap pelayan-pelayan lainnya yang masih muda. Selain Dorka, Elizabeth dibantu beberapa pelayan terdekatnya yaitu : suster Iloona Joo, pelayan pria Johaness Ujvari dan seorang pelayan wanita bernama Anna Darvula, yang merangkap sebagai kekasih Elizabeth. Bersama para kru S&M-nya, Elizabeth merubah kastil Csejthe menjadi pusat teror dan penyiksaan seksual. Para gadis2 muda yg jadi pelayannya disiksa dengan berbagai bentuk penyiksaan seperti diikat, ditelanjangi lalu dicambuk dan juga menggunakan berbagai alat untuk menyakiti bagian2 tubuh tertentu.

Kastil Csejthe

Tahun 1600, suaminya Ferencz meninggal dan era teror sesungguhnya dimulai. Memasuki usia 40 tahunan Elizabeth menyadari bahwa kecantikannya mulai memudar. Kulitnya mulai menunjukan tanda-tanda penuaan dan keriput yg sebenarnya lumrah di usia tersebut. Tapi Elizabeth adalah pemuja kesempurnaan dan kecantikan dan dia akan melakukan apa saja demi mempertahankan kecantikannya.

Suatu saat dengan tidak sengaja seorang pelayaan wanita yg sedang menyisir rambutnya secara tidak sengaja menarik rambut Elizabeth terlalu keras. Elizabeth yg marah kemudian menampar gadis malang tersebut. Darah memancar dari hidung gadis tsb dan mengenai telapak tangan Elizabeth. Saat itu Elizabeth disebutkan 'menduga dan percaya' bahwa darah gadis muda tsb memancarkan cahaya kemudaan mereka. Serta merta dia memerintahkan 2 pelayannya , Johannes Ujvari dan Dorka menelanjangi gadis tersebut, menarik tanganya keatas bak mandi dan memotong urat nadinya. Ketika si gadis meninggal kehabisan darah, Elizabeth segera masuk kedalam bak mandi dan berendam dalam kubangan darah.

Dia menemukan apa yg diyakininya sebagai 'Rahasia Awet Muda'. Ketika semua pelayan mudanya sudah mati, Elizabeth mulai merekrut gadis muda di desa sekitarnya untuk menjadi pelayan di Kastilnya. Nasib mereka semuanya sama, diikat diatas bak mandi kemudian urat nadi mereka dipotong hingga darah mereka menetes habis kedalam bak mandi tsb. Elizabeth seringkali berendam didalam kolam darah sambil menyaksikan gadis yg jadi korbannya sekarat meneteskan darah hingga tewas. Sesekali Elizabeth bahkan meminum darah para gadis tsb untuk mendapatkan 'INNERBEAUTY'.

Lama kelamaan Elizabeth merasa bahwa darah para gadis desa tsb masih kurang baginya. Demi mendapat darah yg lebih 'berkualitas', Elizabeth kemudian mengincar darah para gadis bangsawan rendahan. Dia kemudian melakukan banyak penculikan terhadap gadis-gadis bangsawan untuk dijadikan korbannya. Namun hal tsb justru menjadi bumerang baginya karena hilangnya gadis-gadis bangsawan dengan cepat mendapatkan perhatian dikalangan bangsawan, orang2 berpengaruh hingga Raja sendiri.

Replika yang menggambarkan kejadian sesungguhnya
dalam kamar mandi Elizabeth Bathory.

Tanggal 30 Desember 1610, sepasukan tentara dibawah pimpinan sepupu Elizabeth sendiri, menyerbu Kastil Csejthe di malam hari. Mereka semua terkejut melihat pemandangan yang mereka temukan di dalam kastil tersebut. Mayat seorang gadis yg pucat kehabisan darah tergeletak diatas meja makan, seorang gadis lagi yg masih hidup namun sekarat ditemukan terikat di tiang dengan kedua urat nadinya disayat hingga meneteskan darah. Dibagian penjara ditemukan belasan gadis yg sedang ditahan menunggu giliran dibunuh. Kemudian di ruang basement ditemukan lebih dari 50 mayat yg sebagian besar sudah mulai membusuk.

Selama pengadilan atas Elizabeth Bathory di tahun 1611 sekurangnya 650 daftar nama korban-korbannya didapat berdasarkan laporan dari berbagai pihak. Mulai dari keluarga-keluarga petani hingga keluarga-keluarga bangsawan. Elizabeth sendiri tidak pernah didatangkan di pengadilan untuk diadili secara langsung. Hanya ke 4 pelayannya yg diadili dan kemudian dihukum mati. Namun Elizabeth mendapatkan hukumannya juga. Raja Hungaria memerintahkan Elizabeth dikurung dalam kamarnya di Kastil Csejthe selama sisa hidupnya. Para pekerja kemudian dikerahkan untuk menutup semua pintu dan jendela ruang kamar Elizabeth dengan tembok dan hanya menyisakan lubang kecil yg digunakan untuk memasukan makanan dan minuman sehari-hari.

Elizabeth Bathory
Pembunuh berantai dengan korban terbanyak di dunia

Tahun 1614, atau 4 tahun setelah Elizabeth di-isolasi dengan tembok dikamarnya sendiri, seorang penjaga melihat makanan yg disajikan untuk Elizabeth tidak disentuh selama seharian. Penjaga itu kemudian mengintip kedalam dan melihat sang Countess tertelungkup dengan wajah di lantai. Elizabeth Bathory 'The Blood Countess' meninggal di usia54 tahun. Bahkan Vlad Dracul tidak pernah berkubang dalam darah atau meminum darah. Oleh sebab itu julukan 'Vampir' sebenarnya lebih cocok ditujukan kepada Elizabeth Bathory.

Baca lebih lanjut...

Sunday, April 5, 2009

10 Jembatan Terpanjang

Dibawah ini adalah daftar dari 10 jembatan terpanjang didunia, lengkap dengan gambar dan sedikit catatan mengenai hal tersebut. Daftar dimulai dari nomer 10, nomer 9 dan terus mundur sampai nomor 1, yang merupakan jembatan terpanjang di dunia.

10. Seven Mile Bridge

Melintasi: Terusan Moser
Lokasi: Florida, US
Lebar: 11,58 meters (38 kaki)
Panjang: 10,887 km (6,765 mil)
Tinggi dari permukaan: 19,81 meter
Resmi dibuka: 24 Mei 1982


9. San Mateo-Hayward Bridge

Melintasi: Teluk San Francisco
Lokasi: Foster City, California dan Hayward, California, US
Panjang: 11,265 km (36,960 kaki)
Tinggi dari permukaan: 41 meters (135 kaki)
Resmi dibuka: Oktober 1967


8. Confederation Bridge

Melintasi: Selat Northumberland
Lokasi: Borden–Carleton, Perbatasan US - Canada
Panjanhg: 12,9 km (8,01 mil)
Resmi dibuka: 31 Mei 1997


7. Rio-Niteroi Bridge

Lokasi: Rio de Janeiro dan Niterói, Brazil
Panjang: 13,290 km (8,25 mil)
Mulai dibangun: 23 Agustus 1968
Selesai dibangun: January 1969
Resmi dibuka: 4 Maret 1974


6. Penang Bridge

Lokasi: Penang, Malaysia
Digunakan untuk: Sepeda motor
Panjang: 13,5 km
Resmi dibuka: 1985


5. Vasco da Gama Bridge

Melalui: Sungai Tagus
Lokasi: Sacavém, Lisbon Utara (lajur kanan)
Municipality, Alcochete (lajur Kiri)
Panjnag : 17,2 km (10,7 mil)
Lebar: 30 m (98 kaki)


4. Chesapeake Bay Bridge

Terdiri dar: 5 lajur jalan
Melalui: Teluk Chesapeake
Lokasi: Anne Arundel County, Maryland dan Queen Anne's County, Maryland
Panjang: 25km
Resmi dibuka: 30 July 1952


3. King Fahd Causeway

Munghubungkan: Khobar, Saudi Arabia - Bahrain
Lokasi: Saudi Arabia
Panjang: 28 km


2. Donghai Bridge

Panjang: 32,5 km
Lokasi: Donghai, China
Selesai dibangun: 10 Desember 2005


1. Lake Pontchartrain Causeway
(Jembatan terpanjang didunia)

Melintasi: Danau Pontchartrain
Lokasi: Metairie, Louisiana dan Mandeville, Louisiana
Panjang: 38,5 km
Resmi dibuka: 30 Agustus 1956
Perhatikan ujung jembatan ini yang bahkan tidak nampak.

Baca lebih lanjut...

Katak Kalimantan Tanpa Paru-paru

Satu lagi karunia Tuhan untuk bangsa kita, Indonesia. Hanya saja, lagi-lagi yang menemukan dan yang meyelidikinya orang asing.

Semua katak or Kodok tentunya memiliki punya paru-paru. Tapi ternyata sekarang ilmuan telah ditemukan katak yang tidak memiliki paru-paru. Katak ini bernafas melalui kulitnya. Tapi tunggu dulu...., katak adalajh binatang Amphibi dan menghabiskan sebagian besar hidupnya didalam air, lalu mengapa mereka membutuhkan paru-paru? Fakta telah membuktikan memang semua katak bisa bernafas melalui kulitnya, tapi mereka juga memerlukan paru-paru. Dengan paru-paru mereka bisa keluar dari air dan hidup didaratan kering untuk waktu yang lama. Inilah yang terjadi pada semua katak or kodok or bangkong, whatever lah.

Tapi....,

....katak yang satu ini memang begitu unik. Ia seakan mengalami evolusi mundur untuk kembali menjadi ikan dengan cara membuang paru-parunya dan mulai menggantinya dengan insang.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Katak jenis ini lebih suka hidup dalam air dingin yang mengalir dengan deras. Dimana perairan seperti ini banyak ditemukan di kalimantan, Indonesia. Air dingin yang mengalir dengan deras mengandung begitu banyak oksigen dibandingkan air hangat yang menggenang sehingga kebutuhan oksigen untuk katak jenis ini dapat terpenuhi. Selain itu katak ini pun memiliki metabolisme tubuh yang lebih rendah dari katak lainnya. Semakin rendah tingkat metabolisme tubuh, semakin sedikit oksigen yang dibutuhkan.

Walaupun begitu, para ilmuan masih dipusingkan dengan pertanyaan mengenai penyebab katak ini menyingkirkan paru-parunya. Jawaban diatas tidak begitu memuaskan karena paru-paru tetap dibutuhkan katak untuk mencari pasangan yang akan meneruskan keturunan dari jenisnya. Katak mencari pasangan dengan mengeluarkan suara, dan suara tersebut tercipta dari paru-parunya. Tanpa paru-paru tersebut katak tidak bisa bersuara, tidak bisa mendapatkan pasangan dan kemudian tentunya tidak bisa berkembang biak. Dan hal ini masih terus diselidiki.

Hipotesa lainnya adalah, mungkin katak ini merasa menghirup udara melalui paru-paru akan lebih banyak menghabiskan tenaga, so mereka lebih memilih hidup di perairan dingin yang mengalir dengan deras tersebut dan kemudian membuang paru-parunya. Teori lain mengatakan, dengan hilangnya paru-paru tubuh katak menjadi lebih mendatar dan rata sehingga memiliki permukaan lebih lebar. Permukaan lebih lebar berarti kulit yang lebih luas, berarti juga semakin banyak daerah yang dapat dijadikan untuk menghirup udara.

Ada satu hal yang begitu menakutkan bagi para ilmuan. Perubahan iklim dunia, Global Warming, akan menghilangkan perairan tempat katak ini hidup. Jika perairan seperti ini hilang maka katak ini pun akan punah sebelum kita bisa sempat mengetahui dan lebih mengenal salah satu bukti dari keanekaragaman dan keagungan Sang Maha Pencipta yang kita saksikan dari katak jenis ini.

Baca lebih lanjut...

  © Blogger templates Redesign by Yans Jedig 2010

Back to TOP