Sunday, April 5, 2009

Katak Kalimantan Tanpa Paru-paru

Satu lagi karunia Tuhan untuk bangsa kita, Indonesia. Hanya saja, lagi-lagi yang menemukan dan yang meyelidikinya orang asing.

Semua katak or Kodok tentunya memiliki punya paru-paru. Tapi ternyata sekarang ilmuan telah ditemukan katak yang tidak memiliki paru-paru. Katak ini bernafas melalui kulitnya. Tapi tunggu dulu...., katak adalajh binatang Amphibi dan menghabiskan sebagian besar hidupnya didalam air, lalu mengapa mereka membutuhkan paru-paru? Fakta telah membuktikan memang semua katak bisa bernafas melalui kulitnya, tapi mereka juga memerlukan paru-paru. Dengan paru-paru mereka bisa keluar dari air dan hidup didaratan kering untuk waktu yang lama. Inilah yang terjadi pada semua katak or kodok or bangkong, whatever lah.

Tapi....,

....katak yang satu ini memang begitu unik. Ia seakan mengalami evolusi mundur untuk kembali menjadi ikan dengan cara membuang paru-parunya dan mulai menggantinya dengan insang.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Katak jenis ini lebih suka hidup dalam air dingin yang mengalir dengan deras. Dimana perairan seperti ini banyak ditemukan di kalimantan, Indonesia. Air dingin yang mengalir dengan deras mengandung begitu banyak oksigen dibandingkan air hangat yang menggenang sehingga kebutuhan oksigen untuk katak jenis ini dapat terpenuhi. Selain itu katak ini pun memiliki metabolisme tubuh yang lebih rendah dari katak lainnya. Semakin rendah tingkat metabolisme tubuh, semakin sedikit oksigen yang dibutuhkan.

Walaupun begitu, para ilmuan masih dipusingkan dengan pertanyaan mengenai penyebab katak ini menyingkirkan paru-parunya. Jawaban diatas tidak begitu memuaskan karena paru-paru tetap dibutuhkan katak untuk mencari pasangan yang akan meneruskan keturunan dari jenisnya. Katak mencari pasangan dengan mengeluarkan suara, dan suara tersebut tercipta dari paru-parunya. Tanpa paru-paru tersebut katak tidak bisa bersuara, tidak bisa mendapatkan pasangan dan kemudian tentunya tidak bisa berkembang biak. Dan hal ini masih terus diselidiki.

Hipotesa lainnya adalah, mungkin katak ini merasa menghirup udara melalui paru-paru akan lebih banyak menghabiskan tenaga, so mereka lebih memilih hidup di perairan dingin yang mengalir dengan deras tersebut dan kemudian membuang paru-parunya. Teori lain mengatakan, dengan hilangnya paru-paru tubuh katak menjadi lebih mendatar dan rata sehingga memiliki permukaan lebih lebar. Permukaan lebih lebar berarti kulit yang lebih luas, berarti juga semakin banyak daerah yang dapat dijadikan untuk menghirup udara.

Ada satu hal yang begitu menakutkan bagi para ilmuan. Perubahan iklim dunia, Global Warming, akan menghilangkan perairan tempat katak ini hidup. Jika perairan seperti ini hilang maka katak ini pun akan punah sebelum kita bisa sempat mengetahui dan lebih mengenal salah satu bukti dari keanekaragaman dan keagungan Sang Maha Pencipta yang kita saksikan dari katak jenis ini.

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger templates Redesign by Yans Jedig 2010

Back to TOP