The Golden Ratio
The Great Proportion
Sebuah Proporsi Yang Agung
The Great Proportion
Sebuah Proporsi Yang Agung
Ingat Phi dan Pi adalah dua hal yang amat berbeda. Pi adalah nilai konstanta yang kita kenal untuk menghitung keliling atau garis tengah sebuah lingkaran. Pi adalah 22/7 atau 3,14159265358979323846… atau yang biasa di bulatkan menjadi 3,14. Tidak ada yang istimewa dengan konstanta tersebut. Maka dari itu tidak akan kita bahas. Yang akan kita bahas adalah Phi.
Phi? Apaan tuh?
Phi di sebut juga sebagai Golden Ratio atau Rasio Emas atau Konstanta Emas. Tapi ke istimewaan bilangan ini lebih dikenal dengan sebutan Great Proportion atau Proporsi Agung.
Phi adalah 1,61803399... di bulatkan menjadi 1,618, adalah hasil perhitungan matematika yang di dapat dengan mengukur perbandingan antar garis sisi sebuah pentagram sempurna.
Apa itu pentagram?
Pentagram, aslinya adalah simbol dari ke agungan wanita. Dimana Pentagram ini berbentuk bintang yang merupakan perwakilan dari Planet Venus yang pada saat itu orang-orang mengira bintang yang bersinar paling terang dan indah itu adalah memang sebuah bintang. Padahal yang mereka anggap sebagai bintang itu adalah sebuah planet. Keindahan "bintang" itu begitu memukau sehingga diberi nama dengan seorang dewi yang mewakili segala jenis keindahan, Dewi Venus.
Lalu, apa hubungan antara Pentagram dengan Phi?
Perhatikan gambar di bawah. Bagi panjang garis merah dengan garis hijau, hasilnya 1,618. Bagi juga panjang garis biru dengan garis pink, hasilnya juga 1,618.
Busyet dah, lalu apa istimewanya dengan Phi atau 1,618 ini?
Ok. Di sinilah serunya...!!!
Perhatikan komunitas lebah madu. Lebah betina selalu lebih banyak dari lebah jantan. Bagi jumlah lebah betina dengan lebah jantan. hasilnya? 1,618.
Perhatikan kerang di laut yang berbentuk spiral, semakin ke atas semakin kecil. Bagi diameter (garis tegah) spiral yang paling bawah dengan yang di atasnya. Hasilnya? 1,618.
Perhatikan biji bunga matahari. Biji bunga matahari tumbuh dengan arah melawan spiral kerang di atas. Bagi diameter rotas atas dengan yang di bawahnya. Hasilnya? 1,618.
Perhatikan tubuh anda sendiri. Ukur jarak dari puncak kepala sampai kelantai, lalu bagi dengan jarak antara pusar ke lantai. Hasilnya? 1,618.
Perhatikan tangan anda sendiri. Ukur jarak dari bahu ke ujung jari, lalu bagi dengan jarak dari siku ke ujung jari. Hasilnya? 1,618.
Perhatikan kaki anda sendiri. Ukur jarak dari paha ke lantai, lalu bagi dengan jarak dari lutut ke lantai. Hasilnya? 1,618.
Inilah proporsi agung tersebut. Bahkan beberapa ilmuan percaya bahwa Phi telah di ciptakan Tuhan sebagai semacam tanda tangan diri-NYA yang ia sebarkan di seluruh ciptaannya.
Apa kegunaan Phi?
Phi, yang di percaya sebagai perbandingan agung, akan membentuk maha karya yang agung. Setiap karya-karya manusia yang agung memiliki Phi di dalamnya. Arsitektur istana Parthenon Yunani, priramid-piramid Mesir, sonata-sonata Mozart, simponi-simponi Beethoven, dan juga karya-karya seni lainnya yang di buat oleh Bartok, Debussy, dan Schubert.
So..., kalau berniat untuk bikin rumah, lagu, atau karya apapun juga. Gunakanlah perbandingan Phi. Maka, karya anda niscaya akan memiliki keagungan.
Karya seni agung apa yang paling terkenal dengan menggunakan Phi ini?
The Vitruvian man, karya Leonardo DaVinci. Karya seni ini benar-benar menggunakan proporsi agung tersebut. Sehingga dipercaya bahwa manusia akan memiliki ke indahan fisik yang semakin baik bila perbandingan tubuhnya semakin dekat dengan perbandingan dari proporsi agung itu sendiri.
The Vitruvian Man by Leonardo DaVinci
Proporsionalkah tubuh anda?
Gunakan saja Phi, semakin dekat dengan Phi maka semakin proporsional tubuh anda seperti halnya Vitruvian Man di atas.
Source: The DaVinci Code (Dan Brown), Wikipedia.
Gunakan saja Phi, semakin dekat dengan Phi maka semakin proporsional tubuh anda seperti halnya Vitruvian Man di atas.
Source: The DaVinci Code (Dan Brown), Wikipedia.
2 comments:
MAntaf.... PAtesan lu sering ngilang...ternyata bikin yang kayak ginian toch... 2 jempol bos.... :D (RuBee 9ers'93)
You need to read from the right literature man... that was Mr. brown argument, not from the basic knowledge about golden section....
Post a Comment