
Friday, August 28, 2009
Ikan Perairan Terdalam


Moses Miracle of Jindo Island

Fenomena alam ini selalu disambut dengan sebuah festival yang berusia ratusan tahun, dimana untuk saat ini festival tersebut tidak hanya diadakan oleh penduduk setempat saja tapi juga orang-orang dari seluruh dunia ikut bergabung dalam festival tersebut. (Tempat yang cocok untuk jualan suvenir, kacang dang ngasongin rokok... tentunya kalo di Indonesia). Walaupun kejadian ini sudah berlangsung ratiusan tahun, Moses Miracle baru diketahui dunia pada tahun 1975 ketika seorang duta dari Prancis mengunjungi Korea Selatan dan menulis hal ini pada koran Prancis.
Menurut legenda, suatu saat penduduk sebuah desa di lembah Jindo diserang oleh macan dengan bulu dari api. Semua penduduk lari menyelamatkan diri menuju pulau diseberang dengan menggunakan perahu. Tapi, seorang nenek telah mereka lupakan. Akhirnya dalam keputus asaan, nenek tersebut berdoa kepada dewa laut yang kemudian membelah laut tersebut. Ketika nenek itu sampai dipulau seberang, laut itu kembali bersatu dan dewa laut menghukum penduduk yang melupakan nenek terebut. Nama nenek tersebut adalah Modo.





Sunday, August 2, 2009
Peraih Pulitzer yang Tragis
Mungkin kalian udah pernah liat foto ini, sebuah foto yang mendapatkan penghargaan tertinggi bagi para jurnalis. Tapi..., sebenarnya kisah di balik foto ini cukup mengenaskan. Pengen tau kisahnya...,

Baca aja lebih lanjut.
Foto tersebut mengisahkan seorang anak korban konflik di Suddan sekitar tahun 1993, sedang merangkak menuju ke tempat penampungan pengungsi milik PBB, yg berjarak 1 km, dengan diikuti oleh burung pemakan bangkai di belakangnya menunngu untuk memangsa bangkai anak tersebut.
Cerita tragisnya adalah tidak ada seorang pun tahu nasib anak di photo tersebut, termasuk photografer yg mengambil photo tersebut, yang segera pergi setelah photo itu diambil, mengingat di daerah tersebut terdapat konflik bersenjata yg membahayakan jiwa sang photografer tersebut.
3 bulan setelah photo tersebut sang photografer tersebut akhirnya diketahui, setelah dia melakukan interview, & photo tersebut akhirnya diterbitkan di koran The New York Times pada tangal 26 Maret 1993.
Sang photografer tersebut adalah Kevin Carter. Kevin Carter adalah photografer senior yg berasal dr Johanesburg, Afrika Selatan. Dia mengaku terpaksa meninggalkan anak tersebut, dikarenakan saat itu dia telah mendapatkan larangan utk menyentuh para pengungsi tersebut, dikarenakan, mereka di khawatir kan membawa penyakit berbahaya.
Pada tgl 2 April 1994 akhirnya Kevin Carter memperoleh penghargaan tertinggi, Pulitzer untuk Feature Photograpy utk karya-nya ini. Segera setelah dia memperoleh penghargaan ini, dia mendapatkan banyak kecaman, dikarenakan dia tidak berusaha membantu anak ini.
Seminggu setelah dia mendapatkan penghargaan itu, dia akhirnya bunuh diri, dikarenakan rasa bersalah yang teramat dalam, yang menghinggapinya.
Baca lebih lanjut...

Baca aja lebih lanjut.
Foto tersebut mengisahkan seorang anak korban konflik di Suddan sekitar tahun 1993, sedang merangkak menuju ke tempat penampungan pengungsi milik PBB, yg berjarak 1 km, dengan diikuti oleh burung pemakan bangkai di belakangnya menunngu untuk memangsa bangkai anak tersebut.
Cerita tragisnya adalah tidak ada seorang pun tahu nasib anak di photo tersebut, termasuk photografer yg mengambil photo tersebut, yang segera pergi setelah photo itu diambil, mengingat di daerah tersebut terdapat konflik bersenjata yg membahayakan jiwa sang photografer tersebut.
3 bulan setelah photo tersebut sang photografer tersebut akhirnya diketahui, setelah dia melakukan interview, & photo tersebut akhirnya diterbitkan di koran The New York Times pada tangal 26 Maret 1993.

Pada tgl 2 April 1994 akhirnya Kevin Carter memperoleh penghargaan tertinggi, Pulitzer untuk Feature Photograpy utk karya-nya ini. Segera setelah dia memperoleh penghargaan ini, dia mendapatkan banyak kecaman, dikarenakan dia tidak berusaha membantu anak ini.
Seminggu setelah dia mendapatkan penghargaan itu, dia akhirnya bunuh diri, dikarenakan rasa bersalah yang teramat dalam, yang menghinggapinya.

Subscribe to:
Posts (Atom)